Gue salah satu Mama Hamil dan juga seorang pekerja kantoran. Ini tahapan kehidupan entah dilevel keberapa, sepertinya masih jauh dari level kayak kakek nenek jalan sore gandengan yang gue lihat waktu itu. Ini masih dalam tahapan menjawab pertanyaan "udah isi belum?" Setelah sebel sama pertanyaan "kapan nikah?" Hamil itu anugerah dan membutuhkan perencanaan juga mental. Nggak bakal nyangka ketika test pack menggambar dua garis merah yang kemudian berlanjut hingga menyaksikan calon manusia bergerak-gerak diperut via layar di ruang dokter.
Melanjutkan cerita sebelumnya, (Get Ready for the next Stage) kehamilan gue yang sekarang sudah 16 minggu ini masih nggak jauh beda dengan minggu-minggu awal. Perbedaannya hanya sedikit yang gue rasakan, seperti perut mulai kedepan kayak orang buncit, keadaan badan makin labil, dan orang-orang sekitar yang sedikit 'berubah'. Gue yang masih pecicilan mungkin bikin orang sekitar agak was was, selama masih menjadi pekerja kantoran mungkin gue tetap membutuhkan hiburan. Hamil dan bekerja juga tetap manusia normal, perlu enjoy sama keadaan dan nggak memaksakan. Mungkin kalau belum tahu akibatnya, belum mau berhenti. Contoh kasus minggu kemarin gue pulang kantor jam 3 pagi karena deadline plus dua minggu sebelumnya yang lumayan padat dan banyak duduk, akibat yang gue rasakan perut sering nyeri, badan bagian belakang pegal-pegal, masuk angin dan perut terasa kencang, lalu berakhir dengan Mbah Eko menaikkan posisi Little me yang terlalu di bawah. Minggu ini, mentok jam 1 pagi, nggak mengulangi lagi, karena itu sudah merasakan sakit kepala yang sudah nggak tertahan lagi.
Beberapa hal yang gue rasakan selama 16 minggu ini sangat beragam, seperti:
1. Morning sick
Gue menyebutnya midnight sick, 4 - 8 minggu nggak pernah mual pagi-pagi tapi pagi buta sebelum tidur mulai mual, nggak sampai muntah. Sempat mual pagi hingga muntah cairan asam lambung yang pahitnya bukan main. Tapi ternyata rasa mual datang karena sebenarnya gue lapar. Hidung super juga jadi salah satu penyebab gue mual, sih. Bau nasi saja bisa jadi masalah.
1. Morning sick
Gue menyebutnya midnight sick, 4 - 8 minggu nggak pernah mual pagi-pagi tapi pagi buta sebelum tidur mulai mual, nggak sampai muntah. Sempat mual pagi hingga muntah cairan asam lambung yang pahitnya bukan main. Tapi ternyata rasa mual datang karena sebenarnya gue lapar. Hidung super juga jadi salah satu penyebab gue mual, sih. Bau nasi saja bisa jadi masalah.
2. Nyerah sama keadaan
Akhir tahun kemarin kira-kira umur 8 minggu, banyak yang mengingatkan gue untuk nggak ngoyo kerja. Karena keadaan kantor yang sedemikian rupa, gue cuma bisa pasrah. Cuma berharap Little me kuat dan ngerti Mamanya.
Akhir tahun kemarin kira-kira umur 8 minggu, banyak yang mengingatkan gue untuk nggak ngoyo kerja. Karena keadaan kantor yang sedemikian rupa, gue cuma bisa pasrah. Cuma berharap Little me kuat dan ngerti Mamanya.
3. Lapar
Makannya nggak banyak tapi sering. Mulut kayak nggak bisa berhenti ngunyah, tangan kanan pegang mouse, tangan kiri pegang roti atau crackers. Kadang suka ngeloyor sendiri ke kantin nggak mengajak teman kantor saking nggak bisa nunggu lama atau mual kalau nggak ada asupan.
Makannya nggak banyak tapi sering. Mulut kayak nggak bisa berhenti ngunyah, tangan kanan pegang mouse, tangan kiri pegang roti atau crackers. Kadang suka ngeloyor sendiri ke kantin nggak mengajak teman kantor saking nggak bisa nunggu lama atau mual kalau nggak ada asupan.
4. Dilarang ini itu
Masih suka lompat-lompat, sempat makan pancake durian, minum coca cola, makan pempek, pulang pagi, kebanyakan duduk, jongkok tiba-tiba, bawa bawaan berat, makan sushi, tengkurap, dan lupa apa lagi. Selama dokter, nyokap dan kakak-kakak gue yang berpengalaman hamil bilang nggak apa-apa, gue cuma nggak melakukannya berlebihan. Kayak yang kita tahu kalau berlebihan itu nggak baik, bukan?
Masih suka lompat-lompat, sempat makan pancake durian, minum coca cola, makan pempek, pulang pagi, kebanyakan duduk, jongkok tiba-tiba, bawa bawaan berat, makan sushi, tengkurap, dan lupa apa lagi. Selama dokter, nyokap dan kakak-kakak gue yang berpengalaman hamil bilang nggak apa-apa, gue cuma nggak melakukannya berlebihan. Kayak yang kita tahu kalau berlebihan itu nggak baik, bukan?
5. Badan Labil
Keadaan badan yang labil nggak karuan, kadang seperti masuk angin, badan pegal-pegal dan perut terasa kembung. Bangun tidur segar, sudah rapi mau berangkat kerja tiba-tiba mual nggak ketahan. Belakangan ini sakit kepala muncul, migrain seharian cuma bisa menikmati sakitnya karena nggak berani minum obat. Napsu makan normal, makan nggak terlalu kenyang tiba-tiba muntah nggak tersisa, nggak pakai mual, sehari itu makan 4 kali cuma macaroni kukus buatan sendiri yang masuk. Kesel sama muntah, karena muntah itu membuat seluruh badan jadi nggak enak.
Keadaan badan yang labil nggak karuan, kadang seperti masuk angin, badan pegal-pegal dan perut terasa kembung. Bangun tidur segar, sudah rapi mau berangkat kerja tiba-tiba mual nggak ketahan. Belakangan ini sakit kepala muncul, migrain seharian cuma bisa menikmati sakitnya karena nggak berani minum obat. Napsu makan normal, makan nggak terlalu kenyang tiba-tiba muntah nggak tersisa, nggak pakai mual, sehari itu makan 4 kali cuma macaroni kukus buatan sendiri yang masuk. Kesel sama muntah, karena muntah itu membuat seluruh badan jadi nggak enak.
6. Moody
Nah ini, cewek pasti tau rasanya kalau lagi menstruasi, hormon nggak stabil, perut kram, dan bisa nge-drop kalau lagi nggak sehat. Nggak jauh beda, jadi Mama hamil juga begitu, belum lagi ditambah dengan yang di poin 5. Ditambah masih harus jaga perasaan orang lain. Topeng butuh lima lapis rasanya buat bisa terus cengengesan. Hehehe..
Mungkin setiap mama hamil rasanya berbeda-beda, ada yang hamil kebo (hamil cuek nggak merasa apa-apa), ada yang harus bolak-balik bed rest, ada juga yang nggak bisa ngapa-ngapain selama masa kehamilan.
Nah ini, cewek pasti tau rasanya kalau lagi menstruasi, hormon nggak stabil, perut kram, dan bisa nge-drop kalau lagi nggak sehat. Nggak jauh beda, jadi Mama hamil juga begitu, belum lagi ditambah dengan yang di poin 5. Ditambah masih harus jaga perasaan orang lain. Topeng butuh lima lapis rasanya buat bisa terus cengengesan. Hehehe..
Mungkin setiap mama hamil rasanya berbeda-beda, ada yang hamil kebo (hamil cuek nggak merasa apa-apa), ada yang harus bolak-balik bed rest, ada juga yang nggak bisa ngapa-ngapain selama masa kehamilan.
Buat gue, semua rasa dan perasaan yang dirasakan itu bisa hilang sejenak kalau gue ingat perkembangannya Little me, gimana dia bertahan, dan gue melakukan Sabtu rebahan supaya rileks dari sisaan kerjaan. Dari dulu gue kerja sudah seperti ini, bahkan ditambah dengan kuliah setiap weekend. Buat gue, orang sekitar kali ini lagi lebih perhatian sama Little me, apa yang gue lakukan seperti biasanya menjadi sebuah pantangan saat ini. Mulai menjalani kehidupan yang baru, kalau iya gue nggak perhatian sama Little me, mungkin perut ini sudah nggak ada isinya lagi.
Dukungan keluarga dan teman gue yang nggak pernah menakut-nakuti membuat kepala gue jauh lebih tenang. Percakapan jarak jauh saling berbagi dan nasehat positif menjadikan pola pikir gue lebih rapi. Nyokap yang santai bilang kalau ngidam jangan selalu diturutin, biar anaknya nanti nggak manja. Kakak ipar yang selalu bilang makan apa saja yang mau kamu makan, selama masih bisa makan, alhamdulillah nggak susah makannya. Kakak gue yang selalu nanyain kabar perkembangan dan juga yang selalu nyuruh makan dua porsi selalu bikin gue tertawa. Kakak ipar yang doyan baca buku memberi pinjam buku Kitab Hamil Terlengkap yang menjadi peralihan solusi gue kalau mulai bingung dengan keadaan badan yang lagi labil. Dan yang paling penting, Suami yang makin perhatian.
It's amazing. Life change very quickly, in a very positive way, if you let it.
- Lindsey Vonn
Little me 4 - 14 minggu
- Little Me Story, Part 2
1 comment:
Hamil itu bukan penyakit, tapi anugrah! 😍
Sehat2 ya bumil sm debay... :)
Post a Comment