Saturday, April 19, 2014

Kebahagiaan Datang Kesengsaraan Pergi


Long weekend diawali dengan deadline maju, seperti biasa gw dan redaksi HAI full speed untuk menyelesaikan 95% pekerjaan. Belakangan ini dan sebulan kedepan mungkin akan seperti berlangsung seperti ini kalau dilihat lagi dari kalender yang berwarna warni. Siap ngga siap memang keadaannya seperti ini.


Foto ini gw bikin untuk menyambut long weekend.

Setelah dipikir-pikir, sudah berjalan lima tahun setiap menjelang weekend anak-anak HAI, gw jumpalitan menghadapi deadline, dalam artian kadang senang, kadang nggak. Memang semuanya sudah dibatasi oleh waktu dan berlangsung secara terus menerus, rutin. Kalaupun terputus, itu kayaknya juga nggak mungkin, sih. Demi pembaca tersayang.

Silih berganti juga badan tumbang lalu bangkit lagi, kuatnya anak-anak HAI bakal jadi bekal kuat fisik buat kedepannya. Saling menopang satu sama lain, back up sudah menjadi tanggung jawab masing-masing. Hebat? Mungkin bukan kata yang tepat, super bisa mendekati, mungkin kami mutan yang dikumpulkan oleh Prof. X secara diam-diam. Gila sudah biasa, bisa jadi sebuah keharusan. Kegilaan kadang jadi awalan lompatan terindah untuk berkreasi menghiasi halaman.

Kalau lagi sakit yaa begini, ini, banyak bicara, makanya kesempatan ini gw pakai untuk berbagi kesenangan redaksi, biar penyakit yang lagi nebeng di badan gw ini pergi.

Jadi, dari minggu kemarin, bertahan untuk nggak sakit, menjadi semangat demi lancarnya menyelesaikan pekerjaan sebelum weekend. Vitamin, makan ini itu, ketawa ketiwi sudah menjadi asupan setiap hari. Tapi memang badan ini nggak bisa dibohongi, virus juga tahu titik lemah antibodi. Aku pun lagi menstruasi, kepala kena rintikan hujan tak tahu diri akhirnya pusing sendiri. Ini jam empat dini hari, belum bisa terlelap, baru saja melahap obat.

Mungkin gw sakit karena terlalu senang.
Senang yang berlebihan kayak yang terlihat difoto-foto redaksi saat-saat deadline ini.


Menjelang tahun baru 2010, selesai nggak selesai harus dikumpulkan.


Kalau lagi deadline majalah yang satunya. Bikin yang seger-seger biar deadlinenya makin seger.



Habis terang lalu gelap-gelapan.








Dua pekan terakhir. 

Asik yaa?

Demikianlah kiranya keadaan anak-anak kalau lagi deadline, makanya belakangan ini gw sengaja mengabadikan momen bersejarah untuk bisa diceritakan kembali ke anak-anak HAI dimasa yang akan datang.
Semoga kebahagiaan datang, penyakit di badan semuanya pergi.

Rutinitas.
Loyalitas tanpa batas.
Totalitas!

Salut.