Friday, July 27, 2012

your quotes

"
yang gw mau dari lo itu, buat jujur sama diri lo sendiri.. 
keluarin apa yang lo rasain..
jangan ditahan-tahan rasanya sakit kan? 
Kalo lo sedih nangis aja.. 
Kalo lo kesel marah aja.. 
kalo lo seneng ketawa aja..  
Dan kalo lo sayang sama seseorang ngomong aja.. 
Hidup ga terlalu berat kalo lo punya seseorang buat berbagi..
ngerti ga?? 
Panjang juga yaa..
"

- oscy - 12.11.20.06 -


Sunday, July 22, 2012

Happy Birthday


Selamat ulang tahun, Saya!

Biasanya selalu begitu yaa kalau gw ulang tahun. Di tahun yang ke-24 ini agak berbeda dari tahun sebelumnya, kenapa eh kenapa? Karena gw sudah mulai merasa biasa saja dengan ulang tahun, sudah nggak berpikiran mau ini itu di hari H-nya. Yaa, itu meringankan hari gw dan membawanya ke arah yang lebih menyenangkan, semuanya terasa seperti kejutan untuk gw.

Nggak menyangka,

+
Pacar sudah menyiapkan kado, padahal gw tahu kalau dia lagi sibuk banget mondar mandir shooting dan editing.


+
Abis sahur ditelepon sama Mama, doanya.. sempet bikin gw berkaca-kaca, padahal nggak jauh beda dari ucapan yang lainnya. Suaranya terasa surga yang perlahan membuka jalan gw untuk menjadi lebih baik. Nggak lupa juga ucapan dari kakak-kakak gw.
+
Ucapan dari teman-teman yang mulai banjir dipagi buta. Ucapan dan doa yang beraneka ragam, yang membuat gw nggak berhenti tersenyum dan kadang mengundang tawa saat membacanya.
+
Walaupun puasa ditengah terik matahari dan melengkapi sembilan sks, dengan kelakuan teman-teman di kampus semuanya jadi nggak berasa. Berasa lapar, sih, setelah sehari naik turun tangga ke lantai empat, turun lagi, lalu naik lagi ke lantai lima, turun lagi, dan terakhir berburu tajil.






- 22.07.20.12

"Ternyata ngga mengharapkan apa-apa ditanggal 22 ini melahirkan 
hari yang luar biasa menyenangkan!"

"Kado paling indah, punya keluarga, pacar, & temen yang bisa bikin
 gw senang hari ini :) thanks God"

"Habis deh HARInya, terimakasih doanya manteman!! :D"



Thank You!
Allah SWT, Mama, Papa, Ayank Oscy, Ayah, Bunda, Mama Ninik, Bapak daddy, Inuinu, Anisa, Apis, Aii, Seruni, Idholicious, Ryan, Kadek, Uda Dosir, Noel, Matetampan, Nisa, Adnan boyek, Nda, Wink, Agung, Aul, Niken, Achan, Vikar, Cindy, mamih Angky, Angga, Chaca, Wina, Woro, Reci, Agil, Cito, Muluk, Irvin, Erick, Mas Danie, Randy, Rudy, Alin, Eci, Sonny, Nana, Mas Adit, Ucha, Ulka, Ajeng, Dhany,  Ega, Chitra, Davry, Misel, Dilla, Om Ted, Novi, Bisma, Ibow, Amin, Mya, Nanies, Fikri, Eci, Reza, Ikha, Debby, Ican, Djarwo, Bryan, Dado, Tebe, Toro, Andre, Narti, Ogi, Ismail, Mayson, Josef, Ade, Eris, Iib, Saski, Ayu, Kadut, Ayu lagi, Anis, Onge, Diana, Silmi, Tobay, Wempi, Asty, Wulan, Icha, Emma, Pieta, Vina, ndan Zinnia, Ian, Dono, Tante Candy, Tante Grace, Mba Jeanny, Iris.. dan lainnya yang lupa kesebut dan menyusul. Huehehe..

Semoga gw bahagia. Aamiin.


Thursday, July 12, 2012

The Amazing Spiderman


Perbedaan selalu ada, ketika kalian nonton bareng teman, pacar, atau keluarga. Ini yang membuat film menjadi beda juga rasanya. Ketika nonton bareng pacar yang suka banget memperhatikan film, setelah nonton selalu ada preview, standart sih, jalan cerita, casting, effect, dan penilaian keseluruhan. Ketika bareng teman, biasanya telat masuk, nggak lihat bagian depannya, dan banyak komen disepanjang film berlangsung.

Ini yang paling unik, rasanya ingin ketawa terus disepanjang film, padahal nonton The Amazing Spider-man yang nggak ada tiket ketawa terusan, ketawanya jarang-jarang. Yup, nonton sama keponakan cewek kelas 1 SD dan TK A. Pas beli tiket merasa bersalah, niatnya nonton Madagaskar ternyata semua teater isinya spiderman, siap-siap nutupin mata bocah-bocah. 


Telat masuk hampir 30 menit, belum lama duduk, pertanyaan-pertanyaan mulai bermunculan. 
"Ini Spiderman, keberapa, sih?" Si kaka mulai bertanya.
"Sshh..," kata gw supaya dia memelankan suaranya
"Teta, ini spiderman keberapaa? keempat yaa? Spiderman-nya mana?"
Akhirnya gw jawab seadanya, nggak mungkin gw nerangin anak kecil yang nggak mengerti juga film yang ditontonnya ngomong apa sampai detail kalau ini Spiderman beda lagi, "Iya, Spiderman empat."

....
Gw ketawa dan si kaka ikutan ketawa, "Ahahhaa.. ketawa kenapa? emang dia ngomong apa? Spiderman-nya mana sih?" Entah berapa kali gw "sshh" in keponakan gw yang terkadang suaranya lantang dan nggak tahu berapa kali gw menutupi matanya pas adegan Peter dan Gwen berdua. 

Melihat Si adek duduk 'anteng' di sebelah mamanya. Sesekali gw colek, dia cuma senyum terus memegang tangan gw.

Setelah Peter digigit laba-laba dan mulai kelihatan akting sok kerennya, si kaka sebelah gw senyum-senyum sendiri dan malu saat gw liatin. 
"Kenapa, kak?"
"Nggak apa-apa," sambil ketawa malu.
"Ganteng, yaa Spiderman-nya?" Goda gw
"ahahaha.. iyaa!"
Astagaaa anak kecil... rasanya mau ngakak tapi nggak mungkin. Pertanyaan lain pun beberapa kali muncul, seperti itu kenapa?, kok begitu?, Spidermannya yang itu yaa? Dan kalau gw nggak menjawab dia akan bertanya terus.

Film sudah setengah jalan, keponakan mulai nggak betah dan berulang kali menanyakan kapan selesai filmnya. Si adek pun berulang kali bilang kalau saat itu masih siang, memastikan kalau bioskop gelap tapi di luar masih terang. Si kaka mulai takut sama Dr. Connors yang berubah menjadi Lizard. 


Spiderman disukai anak-anak. Tapi jalan cerita film ini memang bukan untuk anak kecil. 

Si adek mulai bersuara.
"Kak, kak.. kok spiderman nggak ke sekolah lagi, sih?"
"Iyaa, kan tadi sekolahnya dirusak sama lizard, guru-grunya juga nggak masuk," jawab kakaknya
"Ihh, kok masuk sekolah, sih? Nanti nggak lulus-lulus, loh." sambil kembali ke senderan bangkunya.
Mendengar dan melihat perbincangan mereka berhasil bikin gw menutup mulut untuk menahan ketawa.

Film selesai, mereka terlihat senang bercampur setengah mengantuk. Karena menjaga apa yang dilihatnya, alhasil, banyak scene yang ke-skip dan gw nggak terlalu mengerti jalan ceritanya. Tapi tetap senang, misi berhasil nonton bareng keponakan. Selanjutnya nonton film kartun yang menyenangkan saja, lah. Hehehe.. 


Tuesday, July 3, 2012

Tempat Istirahat Terakhir


Saat itu gw sedang berada diantara teman-teman yang hendak akan pergi kesuatu tempat yang kelihatanya menyenangkan. Hijaunya gunung bisa dilihat dari kejauhan, tempat yang sangat menarik. Sesampainya disana, sempat menikmati, mengobrol, dan bercanda tertawa bersama. 

Sungguh menyenangkan.

Sesaat entah apa yang terjadi, gw merasa melewati sebagian waktu yang sama sekali tidak bisa gw ingat. Rasanyaa terbaring disebuah tempat yang nggak bisa diketahui dimana sebenarnya. Gw mendengar suara teman-teman, sekelibat ada yang berlalu lalang disekitar gw. Mencoba mengajak badan untuk bergerak, terbaring nggak akan menjawab semua pertanyaan. 

Ramai.

Semua orang sibuk, seakan nggak ada yang peduli dengan keberadaan gw. Mencoba mengenal wajah tapi semua samar. Gw merasa senang ditengah keramaian itu, seakan senyum gw nggak pernah berakhir sampai menemukan muka yang bisa membuat gw berhenti tersenyum. 
Masih, semuanya nggak ada yang sadar dengan keberadaan gw. Panggilan nggak terjawab, sentuhan pun nggak membuat mereka berpaling kearah gw.
Terus mencari-cari orang yang sadar akan keberadaan gw.
Melihatnya, menambah lebarnya senyuman gw. Bertemu mata seakan dia terkejut melihat gw, pertanyaan kenapa pun loncat dari mulut. Dia hanya tersenyum menahan bingung. Ada mobil hitam keluarga, ada si kakak di balik setir seperti biasanya, gw menemani dia di belakang kursi pengemudi. 

Senyum ini nggak ada habisnya, gw merasa sangat senang.

Tiba disebuah tempat, sangat ramai. Ada beberapa muka yang gw kenal, karyawan kantor tempat gw bekerja, berlari-lari diantara mereka yang mukanya samar. 

Berakhir di pundak dia. 

"Sabar yaa, nggak apa-apa kok." lanjut gw dengan senyuman.
Dia pun tersenyum.

Melihat ke arah gundukan dan kerumunan orang-orang. Oh, ternyata ini acara pemakaman. Gw dan dia mendekati lubang itu, melihatnya hanya membuat haru. 
Nggak lama dia berkata, "Nggak apa-apa kan aku meluk kamu?" Gw menjawab dengan anggukkan dan senyum yang lebar. Dia berjalan menuju tubuh yang ada di lubang itu. Tangisannya pecah membuat gw terdiam dan menitikkan air mata.

Iya, memeluk gw untuk terakhir kalinya.