Saturday, September 20, 2014

a glass of water

Langkah sederhana yang lagi gw jalani belakangan ini cuma minum air putih delapan gelas per hari. Nggak ekstrim sampai harus makan sehat yang rebus-rebusan, tanpa garam, mengurangi nasi atau diet yang beragam itu. Dulu sempat, sih, kepikiran untuk diet golongan darah, gara-gara liat David Bayu datang ke kantor badannya beda banget kalau dibandingkan awal-awal dia muncul. Tapi kalau melihat badan gw yang kerempeng ini udah nggak perlu diet yang berlebihan, yang penting hidup sehat  dulu.

Kenapa gw mulai disiplin minum air putih delapan gelas per hari?
Sadar diri ngeliat kulit gw yang semakin kering dan kepala sering pusing, lebih tepatnya mungkin migrain. Dulu, setiap gw mulai merasa pusing atau ngga enak badan, kakak gw nggak pernah menyarankan untuk minum obat, dia selalu bilang minum air putih yang banyak, makan yang banyak, dan istirahat. Mungkin badan gw juga kaget kalau tiba-tiba ada air masuk ke perut banyak banget, sering enek kalau minum banyak dan suka maksain minum nggak berenti satu botol. Sudah pasti yang berlebihan itu nggak baik, kan? Kalau kesadaran minum air putih itu perlu sudah lumayan sadar, sadar kalau kepala mulai pusing. Sempat membeli tempat minum yang besar untuk ditaruh di meja kantor sebagai pengingat untuk minum air putih yang banyak, ngga terlalu berjalan lancar, selain tempat minumnya sempat hilang (dan ternyata rusak nggak tahu dicuci sama ob yang mana) pola pikir gw jadi berbeda, jadi seperti gw harus menhabiskan air di tempat minum yang besar itu yang sebenarnya nggak bagus juga untuk kesehatan kalau minum terlalu banyak.

Alasan lain, ada iklan sebuah air mineral, sebut saja AQUA *eh, yang mengajak untuk minum delapan gelas per hari, lumayan mengingatkan diri, sih, karena itu memang yang dibutuhkan oleh tubuh. Mulailah gw browsing yang berhubungan dengan air itu, sampai pada akhirnya gw menemukan riset perbedaan wajah sebelum dan sesudah minum air putih secara teratur. Nggak mau muluk-muluk sih yang penting rajin minum air putih, ambil air minum ke dispenser menjadi alasan untuk bergerak agar nggak kelamaan duduk di meja kerja. Banyak yang memberi saran untuk membeli botol besar yang bisa menampung air sesuai kebutuhan setiap harinya, menurut gw, orang seperti gw yang lebih banyak duduk di depan komputer cara itu malah membuat gw nggak bergerak. Biarkan gelas kosong, dengan demikian gw sadar untuk jalan mengambil minum, kalau perlu isi satu gelas, duduk di dekat dispenser, habiskan secara perlahan sambil mengobrol sama teman yang lain, nah, sebelum kembali ke meja kerja isi gelas lagi untuk diminum diwaktu berikutnya. Setelah beberapa minggu gw rutin menjalani ini, sudah nggak pernah lagi merasakan sakit kepala ataupun migrain, mau lagi deadline atau kerjaan maupun pikiran numpuk sekalipun. Mungkin karena hidup itu harus seimbang, nggak cuma gara-gara air saja, ibadah juga harus disiplin biar hati dan pikiran adem, hehehe.


Ilustrasi sederhana ini gw buat untuk mengingatkan teman-teman yang masih jarang minum air putih setiap harinya dan untuk teman-teman yang malas mengangkat pantat dari kursi untuk mengambil air minum. Merangkum dari sebuah film yang mengatakan bahwa wanita itu terbagi dua warna, biru dan merah muda karena keduanya harus seimbang sehingga mereka dapet bersenang-senang. Gw cuma mengingatkan satu gelas air putih, sisanya biar kalian yang mengingatnya.

#mencoba_sehat #mencoba_mengerti_tubuh

Semoga bersemangat!


Tuesday, September 16, 2014

Butuh Kalimat

Sedikit pembuka untuk melanjutkan segala kata-kata yang harus disampaikan sebelum Oktober 2014 tiba. Ketika memilih, terkadang pertimbangan saja tidak cukup, perasaan juga menjadi pengaruh yang cukup besar. Segala macam ingatan yang terkandung didalamnya menjadi faktor, namun harus memilih salah satu faktor utama yang digunakan untuk menjadi senjata. Kebiasaan saja tidak cukup, harus mencari beberapa faktor pendukung untuk menjadikan alasan yang kuat demi terbangunnya sebuah kalimat.

Kalimat, hmm... seperti, "Aku suka kamu karena aku tahu kamu suka aku tapi kamu nggak berani bilang." yaa.. kalimat yang jelas, beralasan, dan nggak bisa diganggu gugat, mungkin juga membuat tercengang sebentar. Sama kayak artikel semalem yang dibaca, ngga cuma memuji anak, tapi berikan juga alasan kenapa mereka dipuji, agar mereka tahu apa yang mereka lakukan.

Ini mulai meracau. Ayo cari kalimatnya.