Bercerita tentang mimipi, tadi pagi gw menulis beberapa kalimat di twitter.
"1 dari 2 mimpi besar gw udah tercapai. Belum berani membuat list mimpi besar lagi sebelum keduanya tercapai."
6:49 PM - 21 Jan 13
"Toh kebanyakan bermimpi tanpa merealisasikannya hanya membuang waktu."
6:57 PM - 21 Jan 13
Kalimat diatas memang begitu adanya. Gw memang suka bermimpi, anggaplah maksud kata mimpi gw ini adalah cita-cita. Mimpi saat ini masih terbagi dua, mimpi besar dan mimpi kecil. Mimpi besar merupakan mimpi jangka panjang, kira-kira mimpi dalam jangka waktu lima tahun, mimpi yang memang nggak mungkin dicapai dalam waktu dekat. Mimpi kecil seperti list 'resolusi' setiap tahun seperti kebanyakan orang bilang, hal-hal kecil yang ingin dimiliki, contohnya "ingin makan kepiting setelah sekian lama nggak makan", "ingin punya sepatu banyak biar bisa ganti-ganti", dan sebagainya.
Membuat mimpi sangatlah mudah, kalau mau membuat list-nya mungkin berlembar-lembar kertas nggak akan cukup. Mencapai mimpi yang membutuhkan usaha yang mungkin sulit juga. Misal, disaat mimpi itu membutuhkan dana yang melampaui batas maksimum kita, kita juga membutuhkan usaha yang melampaui batas tenaga maksimum.
Hidup nggak akan berwarna tanpa mimpi, sempat setuju dengan kalimat yang pernah dilontarkan temen gw kalau kita harus terus bermimpi. Nggak ada salahnya juga, sih, tapi nggak ada salahnya juga kalau kita bangun sejenak untuk melihat kehidupan nyata, merealisasikannya lalu bermimpi lagi. Jalur itulah yang gw pilih untuk membuat mimpi, bukan mimpi yang muluk-muluk, mimpi yang bisa membuat gw bahagia walaupun hanya untuk jangka waktu pendek.
Dulu "Bermimpilah",
Sekarang "Buat mimpi dan wujudkan".