Sunday, October 14, 2012

t/s/enang

high. by wakhaa

Semua terlihat jelas ketika gw berada disebuah toko gadget ternama yang memiliki bermacam-macam barang keperluan gaya hidup masa kini. Kurang lebih satu jam di toko itu, terlihat pula potret kehidupan orang-orang yang mungkin sudah tidak memikirkan keuangan mereka dan apa inti kegunaan gadget canggih mereka. Keinginan gw untuk membeli ini itu belum sepenuhnya langsung bisa terpenuhi seperti mereka yang dengan mudahnya menggesekkan kartu andalannya, maklum keperluan hidup nggak hanya itu saja, harus terus-terusan kejar setoran dahulu untuk hidup lebih t/s/enang. Hahaha.

T/s/enang melihatnya, mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan walaupun kelihatannya meraka hanya menunjuk dan orang lain yang membayarnya. Iri? Nggak sama sekali.. Gw malah bersyukur bisa melihat pemandangan seperti itu, karena bisa menyemangati diri sendiri untuk bisa seperti itu. Toh setiap orang mempunyai jalan sendiri-sendiri untuk mendapatkan apa yang diinginkan, mungkin contohnya gw yang harus jungkir balik koprol dulu untuk mendapatkan yang gw inginkan, atau orang lain ada yang harus menunggu gaji lima bulan baru bisa memenuhi keinginannya. Siapa juga yang tahu, mungkin juga dilain waktu lebih diberikan kemudahan.

Selain itu, pemandangan indah tersebut bisa membuat gw bersyukur bisa merasakan harus menguras tenaga, keringat, otak, dan waktu dulu untuk menikmati hasil kerja gw. Mengingat juga bagaimana orang tua gw bekerja nggak kenal waktu untuk menyenangkan anak-anaknya dan melihat pacar yang bisa membeli kebutuhannya dari hasil kerja kerasnya.

Ingat kata-kata Papa,
"Kalau nggak punya uang, nggak usah dipaksakan, nanti kalau sudah punya uangnya baru kita beli."

So, menurut gw proses inilah yang membuat gw menjadi lebih hidup. Lebih bersyukur diberikan pelajaran untuk menjadi manusia yang mempunyai modal yang kuat untuk menjalani hidup dalam memenuhi kebutuhan. Jika kelak nanti gw menjadi kaya raya dan terjatuh, gw nggak terlalu kaget, hanya perlu mengingat proses ini untuk bangun lagi.

No comments: