Kembali menjadi 'cewek bus' hari ini, panas-panasan, bedanya ngga desek-desekan aja karena ini hari libur, hehe..
Naik bis 46, bis yang sudah dua kali di cap tidak layak pakai. Di Jepang yang udah dibilang rongsokan dan di Jakarta yang dibilang 'masih' bisa digunakan 'tapi' akhirnya berantakan juga. hahaha.. itu analisa gw tentang bis patas reguler yang ada di Jakarta sekarang ini.
Sendirian duduk dibangku belakang supir membuat gw jadi bengong, suasananya ngga berubah, kursi yang udah buluk ngga jelas lagi warna aslinya biru-hijau-tercampur debu-daki hasilnya abu-abu buluk, pengamen yang naik turun, orang jualan yang bagi-bagiin "kacang-jahe-asem-sarebuan-sarebuan" hihi, yang jelas bisnya udah penuh sama dakinya debu.
Yang pertama gw ingat, waktu gw kuliah naik bis patas reguler 45 dari UKI ke blok M atau "blo em blo em" kalau kata kondektur bis. Jam 8 pagi udah di halte UKI, nunggu bis 45 yang sekalinya lewat udah penuh banget sampai bisnya miring ke kiri.
Ngga lama bengong ada pengamen naik, eh si bapak itu masih ngamen dengan lagu yang sama dan nada yang sama (baca: do semua, nada datar sedatar-datarnya)
*sambil kecrek-kecrek botol diisi beras (mending dimasak, pak berasnya)
"heraan.. heraaan... heraaaaaaan...."
"kaki kesemutan, tangan pegal-pegal, pinggang sakit, ngga bisa tidur semalaman.."
"...."
"heraan.. heraaan... heraaaaaaan...."
hahahahhahhahaa... dalam hati gw ngakak kalau ingat-ingat lagi.
Bapak pengamen tadi turun, naik si bapak tukang kacang-jahe-asem-sarebuan-sarebuan, laah.. ternyata mereka masih bertahan hidup dengan menjalani profesi mereka yang selalu naik turun bis itu. Kalau dihitung udah hampir empat tahun. wew..
Ngga lupa juga kejahatan yang ada di atas bis selama di perjalanan, dulu gw hampir kecopetan, bapak-bapak yang sok-sokan dorong gw pas gw mau turun, untung gw nge-gap-in, bagpack gw udah kebuka setengah tinggal tangan masuk raib lah hal-hal yang ada di dalam tas. amit-amiiiiiittt... jangan sampai kejadian lagi. Lagi.. ingat temen gw yang cerita selama perjalanan, dia pernah diperlihatkan, maaf, 'anunya' bapak-bapak yang duduk disebelah dia. uwooooooo.. lagi, amittt amiiiiiiiittttt.. ngga banget!
__________________________________
flashback:
Agustus 2008 | Oktober 2008 | September 2008
__________________________________________
Pindah ke angkutan umum, yap mobil carry sempit adu dengkul kalau duduk. K-24 atau 461 ada lagi sebutannya "naik UKI ajaa". Dulu ada kejadian hampir memalukan, gw nyapa orang yang gw lupa siapa namanya dan bener ngga orangnya yang itu. akakkakakakak... untung orangnya bener, dia ingat gw dan nama gw. Gw yang teriak duluan "eeeehhhh... *lupa* darimana <-- basa basi?" lupa sama sekali. akakkakaaka...
Setelah perjalanan panjang akhirnya gw sampai depan komplek, Bukhori si 'polisi goceng' bilang, " Yaaahh, barusan bapak balik abis beli gado-gado, Ta". "oohh.. yaudah gapapa gw naik becak aja,.. yok!", jawab gw sambi angkat telapak tangan.
Niatan sampe rumah mau manja-manjaan sama mama, "mama lapaaar..mama inii, mama ituuu.." ternyata si mama sakit, nafsu makan hilang. Cuma bisa duduk dipinggir tempat tidur sambil jawab-jawabin pertanyaan dari mama. Ngambilin minum, makanan buat cemilan.
hiks.
No comments:
Post a Comment