in her mind..
She.. merasa sekitarnya ga ada kehidupan saat ini. Sibuk dengan pikirannya yang terus menghantui entah sampai kapan.. perjalanannya ke tempat yang penuh kesibukan dengan dirinya masing-masing membuatnya muak dan tidak tahu harus berbuat apa. Capek memperhatikan tingkah laku orang yang bermacam-macam, sempat berpikir 'bagaimana jika semua orang mempunyai nasib yang sama? akankah hidup lebih menyenangkan atau terasa hambar?' di keramaian seperti ini saja she merasa hambar hidupnya.. bukannya lebih bagus kalau sebentar saja dia melupakan semuanya yang sudah terjadi dan kembali lagi seperti biasanya. Perubahan.. tak akan terjadi, sampai saatnya dia benar-benar menemukan masalah apa yang sedang terjadi pada dirinya. Mencari.. banyak hal yang terjadi, semuanya mempunyai potensi untuk dijadikan pemicu apa yang sedang terjadi pada dirinya. Pemicu.. semuanya seperti bom waktu, pada saatnya itu meledak semuanya akan dihancur leburkan apa yang sedang terjadi pada dirinya. Hancur.. jika benar-benar terjadi, dia lebih memilih untuk mencari jalan lain agar menemukan jalan keluar untuk menyelesaikan apa yang sedang terjadi pada dirinya. Jalan lain.. sampai saat ini dia pun sama sekali tidak menemukan cara agar dia terbebas dari apa yang sedang terjadi pada dirinya. Bebas.. setelah dia sendiri merasa semuanya sudah kembali normal, semuanya yang sedang terjadi pada dirinya, berakhir.She.. berfikir lagi, apa yang akan terjadi jika dia menceritakan semua yang ada dipikirannya kepada orang yang dia percaya lalu dia meminta pendapat orang itu? Ada sebuah pemikiran kedua.. apa dia benar-benar orang yang bisa dipercaya? Dia terdiam. Terasa sunyi di dalam kepalanya.. berharap semuanya hilang. Dia tersadar. Yang ada dihadapannya hanya orang-orang yang sama sekali dia tidak kenal. Dia berpikir. Apa yang mereka lihat? apa yang mereka pikirkan tentang dirinya? memang dia sedang tidak memperhatikan dirinya sendiri, apa lagi orang lain.. . Dia emosi. Sudah mendapatkan hal-hal yang tidak dia inginkan, dia mendapatkan perhatian yang menurut dia tidak penting dan hanya menambah masalah pada dirinya. Dia diam. Semua yang ada dipikirannya salah. Sampai pada saatnya dia disadarkan oleh orang yang sangat berarti baginya. Ibu. Dia terdiam kembali.
"Menunggu seseorang yang membuatnya benar-benar tersenyum" .
No comments:
Post a Comment