Cerita sedikit, ini tentang mata pencaharian, pekerjaan atau apalah sebutannya itu untuk mendapatkan uang. Ini cerita datang waktu gw lagi berada ditengah-tengah jadwal kuliah. Kuliah dari pagi, biasanya kami (gw, Ika, Debby dan DG17 lainnya) makan siang Sop Ayam Pak Min dekat kampus. Kebetulan Debby sudah nggak kuat menahan hausnya, melipirlah sejenak di mini market, gw yang udah laper beli tahu goreng Rp 4000 dapat 6 buah, maksudnya sekalian buat yang lain juga. Menunggulah gw dan Ika di depan mini market. Gw yang asik mengunyah tahu goreng melihat ada sosok ibu dan anak kecil duduk di depan pintu mini mart itu (pengemis), reflek nawarin tahu goreng ke si ibu,
"Mau tahu nggak, bu? Ambil aja nih.. lumayan buat ngemil."
Si ibu menolak sambil senyum-senyum. Gw tetep kekeh nawarin, "Ngga apa-apa, ambil aja.. Dek, mau tahu nggak? Nih..," Mencoba nawarin ke anak kecilnya tapi nggak berhasil juga. "Beneran nih?? Hehe yaudah.."
Gw makan tahunya lagi, Ika pun bertanya, "Dia nggak mau, ta?" dan gw geleng-geleng sambil ngunyah.
Sempet kepikiran sih, apa tampang gw nggak meyakinkan yaa untuk nawarin makanan ke orang? Padahal nawarinnya gw sambil makan makanan itu juga, artinya makanannya aman buat dimakan. Kenapa ibu itu nolak?
Kepikiran lagi tentang bagaimana cara orang mencari uang. Contohnya gw, untuk dapetin uang setiap bulan, banyak tenaga, waktu, pikiran yang terkuras. Melihat si ibu yang duduk 'ngampar' dibawah sambil bawa anak kecil dan menadahkan mangkok kosongnya, ditambah menolak tahu goreng yang gw kasih, membuat gw bingung. Apa cuma UANG yang dia cari? Sampai-sampai makanan buat ngisi perut saja ditolak, kan makanan juga sebenarnya rejeki, sama kayak ditraktir, perut kenyang tanpa harus mengeluarkan uang. Lumayan, kan?
Yang gw tahu, rejeki itu datangnya dari mana saja. Bisa sih ditolak, paling ujung-ujungnya nyesel.
Yang gw tahu, nyari uang itu susah, nyari sih.. belom tentu ada uang yang jatuh di jalan.
Mending usaha, usaha nyari kerjaan, klien atau buka usaha sekalian.
Capeknya kebayar.